TRANSISTOR

Alhamdulillah disore ketiga bulan ramadhan ini akhirnya saya bisa kembali berbagi sedikit ilmu dengan kawan- kawan pendekar solder. Tak lupa pula saya mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan semoga amal ibadah kita diterima disisi Allah SWT.

Sekitar satu bulan lebih saya belum sempat berbagi dengan kawan pendekar solder, beberapa kali saya melihat di kolom komentar dan e-mail ada bebarapa permintaan dari kawan pendekar solder yang belum sempat saya penuhi (posting). Salah satunya ada yang meminta dipostingin membuat program “counter updown dengan display LCD, untuk project ini sebetulnya saya sudah membuat program dan rangkaian simulasinya tapi mohon maaf karena saya belum sempat untuk membuat tulisan penjelasannya jadi saya belum bisa mempostingnya.

Kawan kali ini saya akan mencoba mengulas tentang dasar komponen yang sangat perlu kita ketahui, karena ini sering sekali ditemukan dalam rangkaian elektronika, komponen ini yaitu TRANSITOR. Transistor adalah komponen yang mengubah wajah dunia, karena dengan ditemukannya transitor memungkinkan ukuran peralatan elektronika semakin kecil dan kompak kemudian daya konsumsinya rendah, juga mengawali era elektronika digital.

 Gambar bentuk transistor

Walter H. Brattain dan John Bardeen pada akhir Desember 1947 di Bell Telephone Laboratories berhasil menciptakan suatu komponen yang mempunyai sifat menguatkan yaitu yang disebut dengan transistor. Keuntungan komponen transistor ini dibanding dengan pendahulunya, yaitu tabung hampa, adalah ukuran fisiknya yang sangat kecil dan ringan. Bahkan dengan teknologi sekarang ini ratusan ribu transistor dapat dibuat dalam satu keping silikon contohnya IC. Disamping itu komponen semikonduktor ini membutuhkan sumber daya yang kecil serta efesiensi yang tinggi.

Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan , modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat difungsikan sebagai kran listrik, jika berdasarkan arus inputnya adalah BJT atau berdaskan tegangan inputnya FET. 

Transistor memiliki 3 terminal komponen semikonduktor (kaki) pada satu terminal adalah berfungsi sebagai pembuka (open). Transistor biasanya lebih banyak dibuat dari bahan silicon, ini yang dapat mengubah dari jenis N dan P tiga kaki berlaian yang membentuk transistor bipolar adalah emitor (E) , basis (B), dan kolektor (C). Mereka dapat dikombinasikan menjadi jenis N-P-N dan P-N-P yang menjadi satu sebagai tiga kaki transistor. Gambar dibawah memperlihatkan symbol untuk jenis NPN (pada jenis transistor NPN, panah emitor berlawanan arah) dan PNP.

Gambar: Simbol transistor NPN dan PNP 

Pada rangkaian elektronik digital, sinyal inputnya adalah 1 atau 0 sinyal ini selalu dipakai pada basis transistor yang mana kolektor dan emitor sebagai penghubung untuk pemutus (short) atau sebagai pembukan rangkaian (open). Aturan / prosedur transistor sebagai berikut:

1. Pada transistor NPN, memberikan tegangan positif dari basis ke emitor, menyebabkan hubungan kolektor ke emitor terhubung singkat yang menyebabkan transistor aktif (on). Memberikan berikan tegangan negative atau 0 V dari basis ke emitor menyebabkan hubungan kolektor dan emitor terbuka, yang disebut transistor mati (off).

2. Padan transistor PNP, memberikan tegangan negative dari basis ke emitor ini akan menyalakan transistor (on). Dan member tegangan positif atau 0 V dari basis ke emitor ini akan membuat transistor mati (off).

Fungsi Transistor

Dalam dunia elektronika digital dan analog transitor memliki bebarapa fungsi antara lain sebagai berikut:

a. Perata arus pada adaptor

b. Penahan sebagian arus

c. Pebangkit frekuensi rendah dan tinggi (osilator)

d. Saklar elektronik (switching)

e. Penguat arus (amplifier)

f. Dll

Saya cukup dulu dari saya untuk penjelasan dasar transistornya, isyaallah dilain kesempatan saya akan mencoba menjelaskan fungsinya lebih terperinci. Karena waktu juga sudah hampir magrib jadi tulisannya sampai disini dulu kawan…