Rabu, 29 Mei 2013

Dioda Infra Merah atau Infra Red


Biasanya sebuah LED adalah sebuah dioda P-N, yang biasanya dibuat dari bahan semikonduktor seperti Almunium-Galium-Arsinede (AlGaAs) atau Galium-Arsinede-Phospide (GaAsP). Dioda Infra merah memancarkan cahaya oleh emisi spontan dimana cahaya dipancarkan sebagai hasil dari pengkombinasian dari elektron-elektron dan hole-hole.



Untuk memperoleh jarak yang cukup jauh, Dioda Infra merah memerlukan sinyal dengan frekuesi 30 hingga 50kHz. Berbeda dengan Dioda LED yang hanya memerlukan level tegangan DC saja untuk mengaktifkan LED, Dioda Infra merah memerlukan sinyal AC dengan frekuensi 30 hingga 50 KHz untuk mengaktifkannya. cahaya infra merah tersebuttidak dapat ditangkap oleh manusia, sehingga diperlukan phototransistor untuk mendeteksinya. 

Minggu, 24 Maret 2013

Membuat Driver Motor dengan IC L293D


Kawan-kawan pendekar solder kali ini saya akan mencoba berbagi sedikit ilmu, yaitu sebuah rangkaian untuk mengontrol motor DC, Rangkaian ini biasa disebut dengan driver motor. Didunia elektronika driver motor ini lumayan penting ketika kita akan merancang sebuh system yang memerlukan mekanik. 

Kalo ada yang nanya apa saja yang bisa dikerjaain driver motor untuk mengontrol motor ? 
Maka setahu saya, hanya ada 3: 
- Mengontrol motor berputar searah jarum jam. 
- Mengontrol motor berputar berlawanan jarum jam. 
- Mengontrol kecepatan putar motor.

Gambar: Bentuk Fisik IC L293D

Kamis, 14 Februari 2013

Membuat Display Counter Up- Down dengan Mikrokontroller ATmega16



Sebenarnya agak bingung mulai dari mana enaknya nulis kata-katanya, oh iya maaf banget kawan-kawan sudah lumayan lama saya gak posting lagi. Maklum kemaren banyak banget kendalanya dimulai kebanjiran, sakit dan ngerjain Project “ Sistem Reader ID magnetic  ditambah LCD TFT 230X400 yang lumayan cukup menyita waktu berfikir saya, dan Alhamdulillah sekarang sudah ada titik terang. Amiien..

  • Begini kawan postingan kali ini sedikit berbeda, karena saya akan coba menjawab permintaan kawan kita “ Todalife” pada Postingan Membuat Skematik Counter  UpDown," beliau meminta di buatkan contoh Counter Updown dengan menggunkan mikrokontroller dan ditampilkan dengan 7 segment. Project ini saya beri judul “ Membuat Display Counter Up- Down dengan Mikrokontroller ATmega16”.

Untuk lebih memudahkan kita dalam memahami Project ini, saya akan bagi menjadi tiga bagian yaitu :

Sabtu, 19 Januari 2013

Mengenal Bahasa Pemograman C dan Penulisannya Untuk Mikrokontroller.


" Belajar sambil berbagi semoga bermanfaat dan mendapatkan berkah "



Untuk memogram mikrokontroller sebetulnya tidak hanya menggunakan bahasa C, tetapi kita juga bisa menggunakan bahasa pemograman yang lain misalnya Bahasa Basic, Asembller dan lain-lain. karena pada prinsipnya yang dibaca mikrokontroller bukan Bahasa Pemogramannya tetapi bahasa mesin yaitu .hex (hexadecimal). Jadi bahasa pemograman apa saja bisa untuk memprogram mikrokontroller dengan catatan ada software compiler yang bisa merubah kebahasa mesin (.hex).

Yang akan kita bahas adalah bahasa pemograman C dengan Compiler yang digunakan yaitu Covision AVR. Jika ditanya kenapa saya menggunakan basaha pemograman

Kamis, 06 Desember 2012

Cara Menggunakan Software Codevision AVR


" Belajar sambil berbagi semoga bermanfaat dan mendapatkan berkah "

Baiklah kawan – kawan, kali ini saya akan mencoba kembali berbagi sedikit ilmu mengenai penggunaan Code Vision AVR. Maaf jika saya baru bisa posting lagi, karena akhir – akhir ini lumayan sedikit disibukan dengan pengerjaan project untuk mencari sesuap nasi he... Bagi kawan – kawan yang belum punya softwarenya silahkan download disini, sementara untuk cara menginstalnya silahkan baca postingan saya sebelumnya “ Cara Instal Software Code Vision AVR “.
Oke untuk mempersingkat waktu (cz sekarang udah malem banget kawan) kita langsung saja pada inti masalahnya, 
-          Buka Software Code Vision AVR,  Seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar : Icon Code Vision AVR V2.05.3