Jumat, 12 Juli 2013

TRANSISTOR


Alhamdulillah disore ketiga bulan ramadhan ini akhirnya saya bisa kembali berbagi sedikit ilmu dengan kawan- kawan pendekar solder. Tak lupa pula saya mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan semoga amal ibadah kita diterima disisi Allah SWT.

Sekitar satu bulan lebih saya belum sempat berbagi dengan kawan pendekar solder, beberapa kali saya melihat di kolom komentar dan e-mail ada bebarapa permintaan dari kawan pendekar solder yang belum sempat saya penuhi (posting). Salah satunya ada yang meminta dipostingin membuat program “counter updown dengan display LCD, untuk project ini sebetulnya saya sudah membuat program dan rangkaian simulasinya tapi mohon maaf karena saya belum sempat untuk membuat tulisan penjelasannya jadi saya belum bisa mempostingnya.

Kawan kali ini saya akan mencoba mengulas tentang dasar komponen yang sangat perlu kita ketahui, karena ini sering sekali ditemukan dalam rangkaian elektronika, komponen ini yaitu TRANSITOR. Transistor adalah komponen yang mengubah wajah dunia, karena dengan ditemukannya transitor memungkinkan ukuran peralatan elektronika semakin kecil dan kompak kemudian daya konsumsinya rendah, juga mengawali era elektronika digital.
 Gambar bentuk transistor

Rabu, 29 Mei 2013

Dioda Infra Merah atau Infra Red


Biasanya sebuah LED adalah sebuah dioda P-N, yang biasanya dibuat dari bahan semikonduktor seperti Almunium-Galium-Arsinede (AlGaAs) atau Galium-Arsinede-Phospide (GaAsP). Dioda Infra merah memancarkan cahaya oleh emisi spontan dimana cahaya dipancarkan sebagai hasil dari pengkombinasian dari elektron-elektron dan hole-hole.



Untuk memperoleh jarak yang cukup jauh, Dioda Infra merah memerlukan sinyal dengan frekuesi 30 hingga 50kHz. Berbeda dengan Dioda LED yang hanya memerlukan level tegangan DC saja untuk mengaktifkan LED, Dioda Infra merah memerlukan sinyal AC dengan frekuensi 30 hingga 50 KHz untuk mengaktifkannya. cahaya infra merah tersebuttidak dapat ditangkap oleh manusia, sehingga diperlukan phototransistor untuk mendeteksinya. 

Minggu, 24 Maret 2013

Membuat Driver Motor dengan IC L293D


Kawan-kawan pendekar solder kali ini saya akan mencoba berbagi sedikit ilmu, yaitu sebuah rangkaian untuk mengontrol motor DC, Rangkaian ini biasa disebut dengan driver motor. Didunia elektronika driver motor ini lumayan penting ketika kita akan merancang sebuh system yang memerlukan mekanik. 

Kalo ada yang nanya apa saja yang bisa dikerjaain driver motor untuk mengontrol motor ? 
Maka setahu saya, hanya ada 3: 
- Mengontrol motor berputar searah jarum jam. 
- Mengontrol motor berputar berlawanan jarum jam. 
- Mengontrol kecepatan putar motor.

Gambar: Bentuk Fisik IC L293D

Kamis, 14 Februari 2013

Membuat Display Counter Up- Down dengan Mikrokontroller ATmega16



Sebenarnya agak bingung mulai dari mana enaknya nulis kata-katanya, oh iya maaf banget kawan-kawan sudah lumayan lama saya gak posting lagi. Maklum kemaren banyak banget kendalanya dimulai kebanjiran, sakit dan ngerjain Project “ Sistem Reader ID magnetic  ditambah LCD TFT 230X400 yang lumayan cukup menyita waktu berfikir saya, dan Alhamdulillah sekarang sudah ada titik terang. Amiien..

  • Begini kawan postingan kali ini sedikit berbeda, karena saya akan coba menjawab permintaan kawan kita “ Todalife” pada Postingan Membuat Skematik Counter  UpDown," beliau meminta di buatkan contoh Counter Updown dengan menggunkan mikrokontroller dan ditampilkan dengan 7 segment. Project ini saya beri judul “ Membuat Display Counter Up- Down dengan Mikrokontroller ATmega16”.

Untuk lebih memudahkan kita dalam memahami Project ini, saya akan bagi menjadi tiga bagian yaitu :

Sabtu, 19 Januari 2013

Mengenal Bahasa Pemograman C dan Penulisannya Untuk Mikrokontroller.


" Belajar sambil berbagi semoga bermanfaat dan mendapatkan berkah "



Untuk memogram mikrokontroller sebetulnya tidak hanya menggunakan bahasa C, tetapi kita juga bisa menggunakan bahasa pemograman yang lain misalnya Bahasa Basic, Asembller dan lain-lain. karena pada prinsipnya yang dibaca mikrokontroller bukan Bahasa Pemogramannya tetapi bahasa mesin yaitu .hex (hexadecimal). Jadi bahasa pemograman apa saja bisa untuk memprogram mikrokontroller dengan catatan ada software compiler yang bisa merubah kebahasa mesin (.hex).

Yang akan kita bahas adalah bahasa pemograman C dengan Compiler yang digunakan yaitu Covision AVR. Jika ditanya kenapa saya menggunakan basaha pemograman